PONTIANAK, SINURBERITA.COM
Susanto Mulyawan Lim menyampaikan ke awak media bahwa, “Ini adalah sebagai implementasi visi dan misi yang saya sampaikan waktu pencalonan Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci pada tahun 2019. Jadi begitu saya terpilih dan dilantik pada bulan November 2019 program ini langsung digagas”, ujanya pada Kamis 26/9 di Kec. Pontianak Utara.
Ditambahkannya, “Ada tiga misi saya, pertama pembangunan gedung yayasan di jalan Gajah Mada Pontianak, pembangunan gedung krematurium dan abu, serta jalan beton sepanjang 550 meter dibelakang krematorium”, jelasnya.
“Jadi pada awal Covid pada bulan Februari — Maret, pertama kami mengadakan program membantu masyarakat yang kurang mampu akibat dampak covid 19 dengan membagikan sembako sebanyak 2.000 paket dan suntikan vaksin dengan berkaloborasi bersama bapak Walikota pada saat itu Ir. H. Edy Rusdi Kantono, MM., MT”, jelasnya.
Flashback ke belakang, “Dulu kami beraudensi sama bapak Walikota terkait proses ijin. Dan ijin itu terbit pada Febuari 2022. Nah, kami mulai membangun pada tanggal 21 Mei dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh bapak Edy Rusdi Kantono. Jadi kami membangun itu sebenarnya setengah tahun yang lalu, 2023 sudah selesai”, paparnya.
“Saat itu kami masih menunggu mesin kremasi dari China, agak terlambat karena wekesking banyak dari negara lain diantaranya negara Rusia. Dan mesinnya datang sekitar kurang lebih 6 bulan yang lalu. Pemasangan mesin sekitar 2 bulan, setelah itu insfrastruktur kita selesaikan. Untuk biaya, pembangunan kita dapat dari donatur dan keluarga besar Yayasan Bhakti Suci menelan biaya sekitar Rp. 7 Milyar lebih. Seperti yang kita rasakan, bahwa gedung ini kita buat semegah mungkin dengan pelayanan tenaga profesional untuk mengatasi orang meninggal yang mau dikremasi”, jelasnya.
“Dengan adanya krematorium ini, kami akan mengatasi semua permasalahan kremasi. Jangan ada kremasi yang menunggu hingga 2 sampai 3 hari. Alat kremasi ini, jenazah masuk dalam satu jam akan menjadi abu begitu keluar lima belas menit sampai dua puluh menit. Setelah pendinginan, lalu abu bisa diambil dan dibawa pulang, serta kita sudah menyediakan ruang abu dibelakang sebanyak 600 abu jenazah”, tutupnya. (*Jaiyadi)
- DPAD Kota Tengerang Sasar Dunia Pendidikan dalam Program ‘DURIAN’
- Kampanye di Lubuk Kelik, Pasangan MAPAN Prioritaskan Pendidikan dan Infrastruktur
- Tahapan SKB CPNS 2024 Dimulai, Kakanwil Kemenkumham Riau Pantau Langsung Hari Pertama
- Taruna Akademi Militer Pererat Kemanunggalan TNI dan Rakyat
- Ditlantas Polda Riau Himbau Pengendara Sukseskan Pilkada Serentak 2024