SINURBERITA.COM | KOTA PEKANBARU –
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Boby Rachmat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Daerah Provinsi Riau Tahun 2024 di Hotel Furaya Pekanbaru, Rabu (20/11/2024).
Dalam sambutannya, Boby menekankan bahwa penyusunan perencanaan tenaga kerja daerah merupakan langkah strategis untuk mengatasi berbagai permasalahan ketenagakerjaan, mulai dari pengangguran terbuka hingga pekerjaan tidak layak, serta pendayagunaan potensi sumber daya ekonomi daerah.
“Permasalahan di bidang ketenagakerjaan ini tidak bisa diatasi oleh Dinas Tenaga Kerja sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah,” ujar Boby.
Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Daerah ini berpedoman pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 16 Tahun 2010 tentang Perencanaan Tenaga Kerja Makro serta Kepmenakertrans No.39 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Ketua pelaksana Rakornis, Mardiyanto menyampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh Dr. Muhammad Mustafa Sarinanto, M.Eng, IPU selaku Kepala Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Rakornis ini menghadirkan narasumber berkompeten, di antaranya Rini Nurhayati, ST, MT (Koordinator Substansi Bidang Perencanaan Ketenagakerjaan Makro Kemenaker RI), Raja Juarisman, ST, M.Si (Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Prov. Riau), dan Meita Komalasari, SST, M.Si (Statistisi Ahli Madya BPS Prov. Riau).
Acara ini diikuti oleh 90 peserta yang terdiri dari 24 perwakilan Dinas Kabupaten/Kota se-Riau, 12 orang dari Bappeda Kabupaten/Kota se-Riau, 15 orang OPD Pemprov Riau dan 14 orang Pejabat Struktural di lingkungan Disnakertrans Provinsi Riau.
Boby menambahkan, dengan adanya Dokumen Rencana Tenaga Kerja Daerah ini diharapkan dapat menjadi peta jalan untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks dan dinamis di Provinsi Riau. “Prediksi kami, tantangan ketenagakerjaan di Provinsi Riau akan terus meningkat. Karena itu, diperlukan penciptaan kesempatan kerja yang dapat menampung angkatan kerja untuk mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan di pasar tenaga kerja,” pungkasnya. (*J2R/HMS)