KOTA PONTIANAK, SINURBERITACOM
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa peduli Kalbar terdiri dari GMKI, PMKRI, PMII Raya, Rumah Diskusi menggelar ujuk rasa damai menuntut kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi di kantor PT. Pertamina Pontianak, Kamis (15/8).
Koordinator aksi, Krisman Arifin mengatakan ke awak media, “Para supir truk yang mengantri berhari-hari tidak mendapatkan solar bersubsidi. Tetapi ketika mobil pertamina datang ke SPBU terdapat mobil siluman yang mengambil solar sehingga sopir truk hanya mendapatkan sisa-sisa solar dari mobil siluman”, terang Krisman.
Baca juga : BPK RI Perwakilan Babel Temukan 18 Proyek Dinas PUPR Bangka Kekurangan Volume Pekerjaan
“Kami dari Aliansi mahasiswa peduli Kalimantan Barat menuntut agar Pertamina menyalurkan BBM bersubsidi tepat sasaran. Kami juga meminta kekonsistenan pengawas pihak pertamina dan kepolisian. Kami menuntut pertamina untuk menindak tegas pihak terkait dalam penyalahgunaan solar bersubsidi, meminta pertamina memberikan sanksi admintrasi dan melaporkan SPBU yang melakukan penyelewengan penyaluran solar bersubsidi”, tegasnya Krisman.
Sementara itu, salah satu perwakilan Pertamina, Dimas menyatakan tadi mahasiswa menyampaikan aspirasi diantaranya BBM jenis solar bersubsidi masih dianggap sulit didapat di lapangan.
“Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan BBM sesuai apa yang sudah diterapkan pemerintah dan memastikan penyaluran BBM tepat sasaran,” ucapnya.
Baca juga : Pengadaan Sumur Bor Dinas Perkim Kota Pekanbaru Diduga Fiktif
Ia menambahkan, “Pertamina menjelang musim kemarau menghadapi tantangan, kita di Pontianak mempunyai 4 depot yang sangat tergantung pada arus sungai ketika musim kemarau. Beberapa bulan ini sungainya mengering, jadi kita sudah melakukan emergency plan kita salurkan juber Sanggau. Memang membutuhkan waktu yang lebih panjang dibanding suplay dari depot Sintang,” terangnya.
Ia berharap masyarakat Kalbar jangan panik. Kita tetap semaksimal mungkin agar BBM diterima masyarakat yang memang berhak menerima BBM bersubsidi. Kalau depot di Sintang masih beroprasi mungkin 1 jam sudah sampai ke SPBU, ketika dialihkan ke juber Sanggau 4-6 jam terhilang karena mengingat jarak tempuhnya cukup jauh.
“Kita Pertamina tetap berkomitmen dimanapun, tantangan apapun tetap kita hadapi. Bagi masyarakat Kalbar untuk BBM tahun 2024 cukup aman”, pungkasnya. (*Jaiyadi)
- Rapat Paripurna DPRD Lampung Timur Umumkan Jabatan Bupati dan Wakil Bupati
- BULOG Jabar Siap Serap Gabah Beras Petani Lokal
- Jalin Silaturahmi dan Tingkatkan Pelayanan, Nur Ichwan Sambangi Ombudsman Riau
- DPRD Lampung Setujui Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
- Sinergitas TNI AD dan Masyarakat Bersihkan Eceng Gondok di Kawasan Danau Toba