SINURBERITA.COM | JAKARTA
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau, Budi Argap Situngkir yang diwakili oleh Kepala Divisi Keimigrasian, Mas Arie Yuliansa Dwi Putra menghadiri Seminar Nasional Keimigrasian Bersama Universitas Pertahanan RI di Hotel JS Luwansa.
Mengusung tema “Mewujudkan Cara Pandang Keimigrasian Strategis dalam Menyongsong Indonesia Emas”, Seminar ini merupakan seminar bersama antara Imigrasi dan Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi, Sandi Andaryadi dalam laporannya menjelaskan bahwa seminar ini sebagai sarana brainstorming dan tukar pikiran guna memperluas wawasan strategis dalam tugas-tugas keimigrasian.
“Kegiatan ini bertujuan memperkuat cara pandang strategis, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.” Ujar Sesdirjenim. Selasa (19/11/2024)
Rektor Universitas Pertahanan RI, Jonni Mahroza dalam sambutannya mengatakan bahwa pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi dalam membangun keimigrasian yang lebih baik.
“Seminar ini adalah langkah nyata untuk bertukar gagasan demi kemajuan imigrasi. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung kemajuan akademik, tetapi juga menjadi kontribusi nyata untuk pembangunan bangsa,”ujarnya.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto yang merupakan keynote speech Seminar ini menegaskan tentang peran strategis imigrasi dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Menurutnya, imigrasi memiliki tanggung jawab mendukung sasaran utama pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN 2025–2029 dan RPJPN 2025–2045.
“Imigrasi memainkan peran vital dalam menjaga kedaulatan negara dan mendukung visi-misi Presiden untuk menciptakan kinerja pembangunan yang terukur. Tantangan global seperti menipisnya batas teritorial antarnegara, peningkatan mobilitas manusia dan barang, serta kemajuan teknologi harus dihadapi dengan kebijakan strategis,” ungkap Menimipas.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi, peningkatan inovasi teknologi, dan penguatan citra Indonesia di kancah internasional merupakan sasaran penting yang dapat dicapai dengan optimalisasi peran strategis keimigrasian.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk membangun sinergi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi keimigrasian dalam menyusun rencana aksi yang konkret. Dengan kolaborasi yang kuat, tantangan global dalam bidang keimigrasian dapat diatasi, dan imigrasi akan menjadi pilar penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. (*J2R)