PEKANBARU (SB) – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Riau memperluas kerjasamanya dalam mencapai target program pembinaan pada warga binaan yang lebih berdampak.
Kali ini, Ditjenpas Riau melaksanakan audiensi ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) UPT Tenayan untuk melihat pengolahan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA). Rabu (24/09).
Limbah FABA ini dimanfaatkan oleh PLTU UPT Tenayan sebagai bahan utama pembuatan semen, pupuk, paving block, batako, dan produk konstruksi lainnya. Nantinya, program ini akan diadaptasi di seluruh Lapas dan Rutan untuk mendukung program kemandirian bagi warga binaan di Riau.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Riau, Maizar didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, Muhammad Lukman, dan Kepala Bidang Perawatan, Pengamanan, dan Kepatuhan Internal, Nimrot Sihotang.
“Kolaborasi ini mencakup banyak ruang lingkup, menjadi ruang nyata sinergi antara pemerintah dan sektor industri, sekaligus kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan dan tak terkecuali melatih para warga binaan untuk menjadi bekal mereka nanti setelah selesai menjalankan masa pidana,” ujar Kakanwil Maizar.
Manager Unit Pembangkit PLTU Tenayan, Khoirul Huda mendukung jalannya kerjasama ini. “Program ini tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan limbah, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan kerja produktif. Ini akan menjadi bekal keahlian bagi warga binaan ketika kembali ke masyarakat. Kami menyambut baik kolaborasi ini dan mendukung program-program serupa di masa mendatang. Program ini memiliki manfaat sosial, ekonomi, dan moral yang besar serta menjadi praktik baik bagi kepedulian sektor industri terhadap masyarakat,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung praktik pembuatan batako dan paving block. (*J2R)