TAPTENG, SINURBERITA.COM – Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Iwan Sumule, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai bentuk kepedulian dan respons atas bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen BP Taskin dalam memastikan kelompok masyarakat rentan yang terdampak bencana mendapatkan perhatian, dukungan, serta pendampingan yang berkelanjutan, terutama dalam konteks pencegahan munculnya warga miskin baru akibat bencana alam.
Kegiatan dipusatkan di Posko Pengungsi di Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah ini, diawali dengan penyampaian rasa simpati dan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban banjir dan longsor.
Wakil Kepala BP Taskin menyampaikan, bahwa bencana alam tidak hanya berdampak pada kerusakan fisik dan lingkungan, tetapi juga berpotensi memperburuk kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.
Kehadiran BP Taskin di tengah para pengungsi diharapkan dapat memberikan penguatan moril serta menunjukkan kehadiran negara dalam situasi darurat yang dihadapi masyarakat.
Tidak hanya itu, BP Taskin menyalurkan bantuan berupa bingkisan kepada para korban bencana banjir dan longsor. Penyerahan bantuan ini merupakan wujud nyata empati serta upaya BP Taskin untuk ikut merasakan penderitaan masyarakat terdampak, sekaligus mendukung pemerintah daerah dalam meringankan beban para korban.
Baca juga: Ketua Umum PMI Serahkan Bantuan Korban Bencana Alam
Bantuan tersebut juga didukung oleh Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN) yang turut berpartisipasi dengan menyediakan berbagai kebutuhan mendesak, antara lain kursi roda bagi warga yang membutuhkan, pakaian anak-anak, susu, perlengkapan ibadah, buku bacaan untuk anak-anak, serta makanan ringan.
“Bantuan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, khususnya kelompok anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas,” ujar Iwan Sumule saat memberikan bantuan, kemarin.
Selanjutnya, BP Taskin melakukan inventarisasi terhadap dampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di Tapanuli Tengah. Mereka bersama jajaran melakukan pendataan awal terkait kondisi sosial dan ekonomi masyarakat terdampak sebagai dasar penyusunan langkah-langkah strategis ke depan.
Inventarisasi ini menjadi penting mengingat bencana berpotensi menyebabkan hilangnya mata pencaharian, tempat tinggal, serta sumber penghidupan masyarakat, yang pada akhirnya dapat mendorong munculnya kelompok masyarakat miskin baru apabila tidak segera ditangani secara terstruktur dan berkelanjutan.
Setelah penyerahan bantuan kepada para korban banjir dan longsor, Wakil Kepala BP Taskin beserta jajaran melanjutkan agenda dengan melakukan diskusi bersama Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, dan jajaran pemerintah daerah.
Diskusi tersebut membahas langkah-langkah strategis untuk mempercepat pemulihan pasca bencana, termasuk perlunya sinergi lintas sektor antara kementerian dan lembaga terkait, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten/kota.
Baca juga: Chery Tiggo 8 CSH Comfort Hadir di Pekanbaru, Ini Keunggulannya
Dalam pertemuan, ditekankan bahwa pelibatan seluruh pemangku kepentingan merupakan hal yang sangat penting dalam menyusun dan melaksanakan program pemulihan pasca bencana secara efektif.
Langkah-langkah strategis perlu segera diambil, khususnya dalam upaya mengantisipasi munculnya warga miskin baru akibat dampak bencana, melalui program pemulihan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, serta penyediaan akses terhadap layanan dasar dan bantuan sosial yang tepat sasaran.
Melalui kunjungan ini, BP Taskin menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemerintah daerah dan masyarakat dalam proses pemulihan pasca bencana, sekaligus memastikan bahwa upaya percepatan pengentasan kemiskinan tetap berjalan secara inklusif dan berkelanjutan, meskipun di tengah tantangan akibat bencana alam.
Sejalan dengan komitmen pemerintah pusat dan hasil koordinasi di lapangan, sejumlah langkah konkret turut disampaikan sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan pasca bencana.
Seperti informasi dari sidang Kabinet, bahwa Presiden Prabowo berkomitmen membangunkan rumah masyarakat sebanyak 2600 unit oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
Pada saat di lapangan, Wakil Kepala BP Taskin berkordinasi langsung ke Menteri Sosial terkait dukungan keperluan tenda tambahan di lokasi pengungsian tersebut, dan langsung direspon dengan cepat oleh Bapak Menteri Sosial. (*Ast)



















