TAPANULI TENGAH (SB) – Bunda PAUD Tapanuli Tengah, Ny. Rismawaty Masinton Pasaribu didampingi Staf Ahli I TP PKK Tapanuli Tengah Ny. Masnoni Mahmud Efendi memberikan secara simbolis makanan tambahan untuk 5.458 peserta didik dari 204 Satuan Pendidikan PAUD yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Tapanuli Tengah, Kamis (11/09/2025).
Bunda PAUD Tapanuli Tengah, Ny. Rismawaty Masinton Pasaribu, dalam sambutannya menyampaikan, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI), yang menjelaskan bahwa Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.
“Pada hari ini, salah satu bentuk dukungan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah adalah dengan melaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berupa telur, kacang hijau, gula merah dan susu kotak kecil,” ujarnya.
Ia berharap dengan diadakannya kegiatan ini, peserta didik khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Tapanuli Tengah dapat terpenuhi asupan gizi yang sehat dan kuat.
“Saya juga menghimbau kepada bapak/ibu kepala/pengelola Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, untuk tetap bersinergi dan bekerjasama dengan orangtua peserta didik, unit kesehatan Puskesmas di Kecamatan, dan instansi terkait lainnya,” ungkap Bunda PAUD Tapteng.
Adapun 8 (delapan) indikator kebutuhan esensial anak usia dini yang meliputi :
1. Penyelenggaraan kelas orang tua (Parenting, Kelompok Pertemuan Orangtua (KPO).
2. Pemantuan pertumbuhan anak (tinggi, berat badan, dan lingkar kepala).
3. Pemantauan perkembangan anak (kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosial – emosional dan kemandirian).
4. Koordinasi dengan unit lain terkait pemenuhan gizi dan kesehatan peserta
didik (imunisasi, vaksinasi, obat cacing, dll).
5. Penerapan Perilaku Hidup Bersih (PHBS) – (mencuci tangan pakai sabun, menggosok gigi dan memotong kuku, membuang sampah pada tempatnya, dll).
6. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan / atau pemberian makanan dengan gizi sehat (telur, gula merah, susu kotak kecil, kacang hijau, dll).
7. Pemantauan kepemilikan NIK peserta didik (akta lahir, kartu keluarga).
8. Ketersediaan fasilitas sanitasi (instalasi air bersih, jamban / toilet, fasilitas cuci tangan dengan air mengalir).
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah, Johannes Simanjuntak, S.Pd., M.M., dalam laporannya, menjelaskan, “Program pemberian makanan tambahan bagi peserta didik PAUD Tahun 2025 merupakan intervensi untuk pembiasaan makanan sehat, gizi seimbang, dan hidup sehat terhadap anak usia dini sebagai bagian dari upaya mendorong penerapan layanan Pendidikan berkualitas di satuan PAUD,” ungkapnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak peserta didik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal. Meningkatkan aktivasi kegiatan PAUD secara holistik integratif di lembaga. Mendukung peningkatan mutu layanan PAUD berkualitas. Mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
Turut hadir Sekretaris dan para Kabid pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah, Ketua IGTKI Kabupaten Tapanuli Tengah, Ketua HIMPAUDI Kabupaten Tapanuli Tengah, Pengelola Satuan Pendidikan PAUD, serta tamu undangan lainnya. (*Ast)