TAPTENG, SINURBERITA.COM – Upaya pemulihan pascabencana di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara kini menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menegaskan bahwa kondisi kerusakan yang terjadi telah berada jauh di luar kemampuan pemerintah daerah, baik secara fiskal maupun sumber daya.
Dalam paparannya, Lasarus menyampaikan, “Kami hadir di sini karena kami paham ketidakmampuan fiskal daerah dalam tanggap darurat bencana saat ini,” ujar Lasarus dalam Rapat Koordinasi Bersama Mitra Komisi V, di Ballroom Pia Hotel Pandan, Tapteng pasca melihat langsung kondisi kerusakan yang ditimbulkan bencana alam banjir bandang dan longsor pada Rabu malam (10/12/2025).
Infrastruktur Rusak Parah, Bupati Tidak Bisa Menangani Sendirian
Menurut Lasarus, kerusakan infrastruktur akibat bencana di Tapteng bukan lagi skala lokal. Jalan, jembatan, pemukiman, hingga akses menuju desa-desa terpencil mengalami kerusakan masif. Situasi ini membuat pemerintah daerah tidak mampu menanganinya tanpa dukungan penuh dari pusat.
“Perbaikan infrastruktur ini sudah di luar kemampuan bupati selaku kepala daerah. Karena itu, kami mendatangkan langsung mitra komisi dari Kementerian PUPR dan Dirjen Kawasan Permukiman untuk melihat dan mengambil langkah cepat,” tegasnya.
Baca juga: Bupati Tapteng: Kayu Gelondongan Bawaan Banjir Harus Diolah Secara Terpadu
Sementara itu, Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Komisi V DPR dan kementerian terkait. Ia menyebut dukungan tersebut menjadi energi besar bagi masyarakat yang sedang berjuang melewati masa sulit.
“Banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana. Alat berat dari kementerian terus masuk untuk melakukan normalisasi sungai dan membuka akses desa yang terisolir,” kata Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu.
Ia menjelaskan, jalan nasional Sibolga – Tarutung menjadi salah satu titik paling kritis. Kerusakan di jalur itu menghambat distribusi logistik dan evakuasi. “Masih banyak desa di atas sana yang terisolir. Kami harus segera membuka aksesnya,” tambahnya.
Siaga 7 Hari ke Depan, Hujan Masih Mengancam
Bupati Tapteng mengungkapkan, sejak hari pertama bencana, Pemkab Tapteng bersama Forkopimda bekerja tanpa henti. Pemantauan cuaca dilakukan siang-malam berdasarkan prakiraan BMKG yang menyebut intensitas hujan masih tinggi.
“Sekarang masih masa tanggap darurat. Kami harus siaga tujuh hari ke depan. Potensi hujan lebat masih mengancam, dan kami harus memastikan tidak ada korban tambahan,” ujarnya.
Baca juga: Komwil V APEKSI Salurkan Bantuan untuk Bencana Sumatera
Turunnya sederetan pejabat tinggi Negara, menunjukkan bahwa penanganan bencana ini kini menjadi prioritas nasional. Tamak hadir dalam rombongan tersebut antara lain Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, Kepala BMKG RI, Teuku Faisal Fathani, Dirjen Bina Marga, Roy Rizali Anwar, Dirjen SDA, Dwi Purwantoro, Dirjen Cipta Karya, Dewi Chomistriana, Direktur Sungai dan Pantai, T. Maksal Saputra, Kepala BBWS Sumatra II Medan, Ferianto Pawenrusi, Kepala BBPJN Sumut, Hardy Pangihutan Siahaan, Kepala BPBPK Sumut, Yenni Mulyadi, Kepala Satker PPS Sumut, Kurniawan, Dirjen Kawasan Pemukiman, Fitrah Nur
Komisi V dan kementerian terkait membahas langkah pemulihan jangka pendek, termasuk pembukaan akses desa terisolir, perbaikan jalur nasional, normalisasi sungai, dan pendirian hunian sementara bagi warga terdampak.
Lasarus menegaskan bahwa koordinasi pusat–daerah harus dipercepat supaya keputusan yang diambil benar-benar menyentuh kebutuhan warga di lapangan. “Kami akan menindaklanjuti semua laporan dari lapangan untuk memastikan pemulihan berlangsung cepat, tepat, dan berkeadilan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus bersama dengan Mitra Kerja Komisi V DPR RI mengunjungi jalan Nasional Sibolga Tarutung KM 3 Sibolga Julu untuk melihat kondisi longsor dampak dari terjadinya bencana alam banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa (25/11/2025) yang lalu. (*Ast)



















