Bupati Tapteng Gandeng WALHI Jaga Ekosistem Lingkungan

Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu foto bersama WALHI Sumatera Utara.

SINURBERITA.COM – Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, SH, MH, didampingi Kadis Lingkungan Hidup, Erniwati Batubara, SE, MM, menyambut kunjungan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara bertempat di Ruang Rapat Garuda Kantor Bupati Tapanuli Tengah, Rabu (23/07/2025).

Pada kesempatan ini Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, SH, MH, menyampaikan, selamat datang di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kami  mengajak WALHI Sumatera Utara untuk menjadi Partner untuk menjaga ekosistem lingkungan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Kita sudah satu frekuensi ini, kita sejalan, makanya kita perlu jadi partner untuk menjaga ekosistem alam, baik itu di darat maupun di laut. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah akan sungguh-sungguh membangun daerah ini. Makanya semua akan di tata dengan baik. Perusahaan sudah kita panggil, perizinannya kita evaluasi, apakah lahan yang dikelola mereka layak untuk membuat usaha itu atau tidak,” ujar Masinton Pasaribu.

Bupati Tapanuli Tengah menuturkan, “Kalau kita perhatikan di lapangan ada perusahaan yang mengambil wilayah hutan makanya kita harus tegas dalam menghadapi ini. Kita lihat juga perusahaan ada izinnya tapi tidak ada pedulinya terhadap masyarakat, seperti Perkebunan Sawit yang belum membuat plasma untuk masyarakat. Ada juga yang merusak Mangrove makanya kami Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah sudah membuat tindakan,” tegas Bupati Tapteng.

Baca juga: WALHI: ‘Penertiban Kawasan Hutan Legalisasi Kejahatan Negara’

Untuk itu, kami juga meminta kepada WALHI dan aktivis lingkungan lainnya untuk melakukan Advokasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga  ekosistem ini. Memberikan pembinaan agar tidak lagi melakukan Illegal Logging tapi memanfaatkan Hasil hutan non Kayu untuk perekonomian mereka.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif WALHI Sumatera Utara Rianda Purba mengatakan, konsen WALHI Sumatera Utara salah satunya pada Harangan Tapanuli atau sering juga disebut ekosistem Batang Toru. Ekosistem Harangan Tapanuli ini juga ada sampai ke Tapteng.

“Saat ini kondisi ekosistem yang sudah terancam karena semakin hari semakin luas pengrusakannya. Contohnya pembukaan lahan sawit dan usaha lainnya. Kita juga menyadari masih ada masyarakat kita yang mengharapkan Hutan sebagai sumber ekonominya tetapi dengan melakukan penebangan hutan. Makanya konsen kita juga turut mengembangkan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu,” ungkapnya.

Selain itu, tujuan kita hadir untuk menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk mendorong ekosistem Tapanuli agar dapat dilindungi.

“WALHI Sumatera Utara sudah melakukan berbagai upaya, sehingga kami mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat,” ungkapnya. (*Ast)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *