SINURBERITA.COM || TAPTENG – Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, SH, MH bersama Wakil Bupati Tapanuli Tengah Mahmud Efendi menghadiri Soft Opening Fansuri Arboretum Taman Edukasi, Rempah Pertemuan Budaya sekaligus Konferensi Internasional Spiced Islam ke-3 Tahun 2025 yang dilaksanakan di Museum Fansuri Situs Bongal Desa Jago Jago Kecamatan Badiri, Kamis (21/08/2025).
Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, SH, MH dalam sambutannya menyampaikan
atas nama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Kami menyampaikan ucapan Terima kasih atas terselenggaranya acara Konferensi Internasional yang digagas oleh BRIN, Yayasan Sultanate Institut, dan dari Kementerian Kebudayaan dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam kegiatan ini. Kami menyambut baik dan tentu pasti mendukung seluruh upaya yang dilakukan untuk mengungkap sejarah yang terjadi di Bongal ini pada masa lampau.
Dari Bongal ini kita rangkai kembali Sejarah bukan hanya untuk dicatat dan dibaca tapi dari sejarah kita belajar untuk melangkah hari ini dan ke masa depan, bahwa di masanya Tapanuli Tengah pernah menjadi pusat perdagangan, pusat pertukaran kebudayaan peradaban dan lain sebagainya. Yang mana pada masanya Tapanuli Tengah dan Pantai Barat Pusat perdagangan seperti Singapura pada masa sekarang.
Sekarang pantai barat terlupakan, Pemerintah lebih fokus ke Pantai Timur dengan area Selat Malaka. Makanya, kita harus mendorong pemerataan pembangunan di Sumatera ini, karena negara lebih dulu mengenal Pantai Barat dan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan rempah rempahnya.
Lebih lanjut Bupati Tapanuli Tengah mengungkapkan di Kabupaten Tapanuli Tengah ini, kami sedang gencar gencarnya untuk melakukan pengawasan ekosistem, jangan sampai ekosistem alam ini dirusak hutannya, dibabat dan ditanami dengan yang tidak semestinya. Pemerintah Tapanuli Tengah pada dasarnya tidak melarang orang untuk berusaha tetapi berusahalah sesuai dengan aturan.
Turut Hadir Direktur PT Media Literasi, Kepala Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah II, BRIN, Ketua Yayasan Matauli Pandan, Kadis Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah, Kadis PUPR Kabupaten Tapanuli Tengah, Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah, Plt. Kadis Pertanian Kabupaten Tapanuli Tengah, Plt. Kadis Perhubungan Kabupaten Tapanuli Tengah, mewakili Forkopimda Tapanuli Tengah, Camat Badiri, Kades Jago Jago, Akademisi, peneliti dari Luar Negeri diantaranya :
1. Daniel Perret-École française d’Extrême-Orient, Perancis / Universitas Malaya, Malaysia “Konektivitas Kawasan Sumatra Utara (Masa akhir abad ke-9-awal abad ke-14 M)”
2. R. Michael Feener – Pusat Studi Asia Tenggara, Universitas Kyoto, Jepang/Univ. Oxford, UK “Kebudayaan Material dalam Pemetaan Dunia Muslim Maritim: Studi Kasus Dokumentasi Lapangan dan Arsip Akses Terbuka”
3. Myra Mentari Abubakar – Asia Research Institute, National University of Singapore (NUS)
“Arsip Tekstil: Gender, Memori, dan Materialitas Islam di Dunia Samudra Hindia”
4. Mehdy Shaddel-University of Cambridge, Inggris “Administrasi Pajak, Gaji Militer, dan Organisasi Militer pada Masa Abad-Abad Awal Islam”
5. Asa Eger-University of North Carolina at Greensboro, Amerika Serikat “Perbatasan-Perbatasan Dunia Islam dan Situs-Situs Pos Perdagangannya: Suatu Pertimbangan Hipotetis”
6. Mahmood Kooria-University of Edinburgh, Inggris “Perempuan dalam Batu-Batu Nisan: Awal Perluasan Islam di Samudra Hindia”
7. Kathleen Burke-Asia Research Institute, National University of Singapore (NUS) “Daun yang Mengikat: Mengonsumsi Sirih sebagai Praktik Budaya Bersama di Samudra Hindia”
8. Abu Bakar-Sultanate Institute, Indonesia
“Dampak Munculnya Otoritas Politik Islam terhadap Terbentuknya Jaringan Maritim Samudra Hindia (abad ke-7-10): Studi Kasus Situs Bongal”
9. Laure Dussubieux-Field Museum, Chicago, Amerika Serikat (AS) “Peredaran Kaca di Sumatra Utara: Perspektif dari Bongal dan Bulu Cina”
10. Ery Sodewo & Mochammad Fauzi Hendrawan -PR ALMBB, BRIN, Indonesia
“Variasi Artefak Kaca dari Situs Bongal: Jejak Interaksi Nusantara dan Timur Tengah pada Abad ke-8-10 M”
11. Chiara Zazzaro & Agni Mochtar-Università di Napoli “L’Orientale”, Italia “Proyek Pelestarian Warisan Pembuatan Perahu Indonesia yang Terancam Punah”
12. Shinatria Adhityatama-Griffith University, Australia “Menghidupkan Kembali Kekuatan Pembuatan Kapal Asia Tenggara yang Terlupakan di Dunia Samudra Hindia”
13. Lucas Wattimena, PR ALMBB, BRIN, Indonesia “Tradisi Pembuatan Kapal Lokal di Perbatasan Samudra Hindia dan Australia
14. Sinta Ridwan – Universitas Indonesia “Metodologi Paleografi Komparatif-Kuantitatif untuk Analisis Numismatika: Studi Kasus Koin Bertulisan Aksara Kuno dari Situs Bongal”
15. Roni Tabroni & Nurman Kholis-PR KKP, BRIN, Indonesia “Jejak Kekuasaan pada Koin: Implikasi Politik dari Temuan Numismatik Bongal Abad ke-7-10”
16. Amru Sazali-Museum Negeri Pahang, Malaysia “Gelar Islam pada Budaya Material Dunia Samudra Hindia: Sirkulasi dari Adaptasi ke Dunia Melayu”
17. Stephane Pradines – Institute for the Study of Muslim Civilisations, Aga Khan University, London, UK “Keramik Asia dalam Dialog dengan Arsitektur Swahili: Jaringan Perdagangan Wangwana dan Kekerabatan Samudra Hindia”
18. Mohammed Salih Cholakkalakath – The Institute of Fine Arts, New York University, AS “Untuk Mereka yang Datang Pertama dan Terakhir: Memori dan Identitas dalam Arsitektur Makam di Malabar Abad Pertengahan”
19. Sher Banu L Khan-Department of Malay Studies, National University of Singapore (NUS) “Merekonstruksi Muktabar Khan: Teks, Makam, dan Dunia Melayu di Samudra Hindia”
20. Singgih Tri Sulistyono-Universitas Dipenogoro, Indonesia “Lokalisasi dan Kekuasaan Laut: Peninjauan Ulang Maritim Asia Tenggara Melalui Situs Bongal”
21. Sonny Ch Wibisono-PR ASPS, BRIN, Indonesia “Menyulam Pola Ekonomi Kota Pelabuhan di Pesisir Barat Sumatra Abad ke-7-10”
22. Jajat Burhanudin – UIN Jakarta “De-Islamisasi Arkeologi Situs Bongal”
23. Asyhadi Mufsi Sadzali, Agus Aris Munandar, Ali Akbar-Universities “Habitus Pedagang Asing di Pelabuhan Kuno Pesisir Barat Sumatra. (*Ast)