SIBOLGA, SINURBERITA.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sibolga terus menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang mandiri. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah melalui program pembinaan berbasis keterampilan yang diimplementasikan dalam bentuk pelatihan kemandirian bersama Rumah BUMN Sibolga.
Pelatihan ini mengangkat tema pengolahan produk UMKM, dengan fokus pada abon ikan dan sambal teri Medan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perintah pimpinan untuk meningkatkan potensi UMKM di lingkungan lapas.
“Ini juga harapan bagi warga binaan kami disini. Kepada teman-teman dari Rumah BUMN ataupun instruktur, tak usah tegang. Insya Allah, mereka sudah mau berubah,” ujar Tri Purnomo, A. Md. IP. SH. M.H., Kalapas Sibolga.
Baca juga: Akibat Lalai, Website Rudenim Pekanbaru Promosikan Judi Online
Ia juga menambahkan, agar ilmu yang diberikan dapat menjadi bekal bagi warga binaan untuk berubah menjadi lebih baik, serta menjadi amal ibadah bagi semua pihak yang terlibat. “Tolong ikuti kegiatan ini dengan benar-benar ya, jangan main-main, ini ilmu,” pesannya kepada para peserta.
Dengan didampingi instruktur dari Rumah BUMN Sibolga, peserta pelatihan mendapatkan penjelasan lengkap mengenai bahan-bahan, teknik pengolahan, dan cara menjaga kualitas produk pangan. Materi pelatihan mencakup pemilihan bahan baku ikan segar, bumbu rempah, hingga proses pengolahan higienis sesuai standar UMKM.
Nia, perwakilan dari Rumah BUMN Sibolga, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan untuk berbagi ilmu. “Kami dari BUMN Sibolga mengucapkan terima kasih dan kami juga sangat bangga karena kami bisa memberikan ilmu yang diberikan oleh UMKM binaan dari Rumah BUMN Sibolga,” ujarnya.

Ia berharap, melalui pelatihan ini, warga binaan Lapas Sibolga dapat memperoleh keterampilan yang bermanfaat setelah keluar dari lapas.
Tahap demi tahap pelatihan dilakukan dengan semangat dan antusiasme tinggi. Warga binaan dilatih langsung untuk membuat abon ikan yang gurih dan lembut, serta sambal teri Medan yang pedas, nikmat, dan tahan lama. Seluruh proses produksi dilakukan dengan standar kebersihan dan mutu yang dijaga ketat, agar hasil produksinya layak bersaing di pasaran.
Salah seorang warga binaan mengungkapkan bahwa pelatihan kemandirian ini sangat bermanfaat sebagai bekal setelah keluar dari lapas. “Menurut saya, pelatihan kemandirian yang dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Sibolga ini sangat-sangat baik untuk pembekalan kami nantinya kalau sudah keluar dari lapas,” ungkapnya.
Baca juga: Gedung Kantor Bupati Tapteng Mangkrak, Iskandar Sitorus: Ini Pelanggaran Hukum yang Disengaja
Warga binaan tersebut juga menyampaikan harapannya agar ilmu yang didapatkan dari program kemandirian ini dapat dimanfaatkan untuk berwirausaha di luar lapas. “Harapan saya kedepannya sebagai warga binaan, semoga kalau nantinya kami bebas dari sini bisa memanfaatkan ilmu yang telah kami dapatkan dari program kemandirian ini untuk kami jalankan wirausaha di luar sana dan semoga diterima oleh masyarakat luas,” tambahnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi warga binaan Lapas Sibolga untuk memiliki keterampilan yang dapat diandalkan, sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal yang cukup untuk membangun kehidupan yang lebih baik. (*Ast)


















