
JAKARTA – Tongkat kepemimpinan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI telah resmi berganti. Kini, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Kristomei Sianturi didapuk menjadi Kapuspen TNI menggantikan Mayjen TNI Hariyanto. Proses serah terima jabatan (Sertijab) ini berlangsung di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (20/3/25).
Letjen TNI Richard Tampubolon membacakan sambutan Panglima TNI menyampaikan, “Serah terima jabatan dalam organisasi TNI merupakan hal yang wajar dan harus selalu dimaknai sebagai bagian dari dinamika organisasi dan pembinaan personel dalam rangka penyegaran, serta upaya peningkatan kapasitas dan kualitas kinerja,” kata Richard dalam siaran pers resmi Mabes TNI.
Ditambahkan Richard, “Dengan adanya sertijab ini, diharapkan semangat dan inovasi baru tetap terpelihara, serta para Perwira Tinggi memperoleh pengalaman baru dalam konteks tugas, peran serta fungsi yang berbeda,” kata dia.
Dikalangan wartawan/jurnalis, nama Kristomei Sianturi nampaknya sudah tak asing lagi. Pada tahun 2018, saat menjabat sebagai Kapendam Jaya, nama Kristomei mencuat saat memberikan keterangan terkait kasus perusakan rumah orang tua pelaku pengeroyokan anggota TNI. Saat itu dia menyatakan akan menindak tegas anggotanya yang terbukti terlibat dalam perusakan.
Selanjutnya, saat menjabat sebagai Kadispenad, nama Kristomei Sianturi kembali muncul memberikan keterangan terkait kasus kematian jurnalis Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu akibat terbakar bersama rumahnya pada 27 Juni 2024. Dia berulang kali muncul ke publik untuk memberikan update perkembangan dari kasus tersebut.
Bahkan, Kristomei juga meminta masyarakat melaporkan soal dugaan keterlibatan prajurit TNI di kasus kematian Rico. Ia mengatakan, bahwa pelaporan itu dapat membantu tugas TNI dalam penyelidikan masalah tersebut. Namun, ia mengimbau supaya pelaporan itu disertai dengan barang bukti yang menguatkan dugaan, bukan sebatas rumor.
Profil Mayjen TNI Kristomei Sianturi
Kristomei Sianturi adalah seorang perwira tinggi TNI AD asal Kotabumi, Lampung Utara kelahiran 6 Mei 1976. Dia tidak dilahirkan dari keluarga militer. Ayahnya adalah seorang pedagang, sedangkan ibunda merupakan guru SMA di Kotabumi, Lampung Utara. Dia tidak pernah bercita-cita ingin menjadi seorang tentara atau militer sejak di bangku sekolah. Kedua orang tuanya juga lebih mengarahkan Kristomei Sianturi untuk menempuh karir di bidang akademik.
Pria keturunan batak yang saat ini berusia 48 tahun, merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan 1994. Setelah itu dia terjun ke Akademi Militer atau Akmil dari kecabangan Infanteri dan lulus pada 1997.
Pendidikan Umum
- SMA Taruna Nusantara (1991–1994)
- S2 Manajemen Pertahanan Unhan (2012)
Pendidikan Militer
- Akmil (1994–1997)
- Sesarcab Infanteri
- Diklapa I
- Diklapa II
- Seskoad (2012)
- Sesko TNI (2019)
Dikbangspes
- Suspa Intel LN (Military Intelligence Basic Officer Leader Course/MIBOLC) di Amerika Serikat (2003)
- Suspa Intelstrat (2004)
- Sus Danyon
Riwayat Jabatan
- Wadanyonif Linud 328/Dirgahayu
- Pamen Kostrad (Dik Seskoad)
- Pabandya Lat Ops Kostrad
- Danyonif Linud 305/Tengkorak (2013—2014)
- Dandim 0424/Tanggamus (2014—2016)
- Waasops Kasdivif 2/Kostrad (2016—2017)
- Sespri Wakasad (2017)
- Kapendam Jaya (2017—2019)
- Pasis Sesko TNI
- Asops Kasdam I/Bukit Barisan (2020—2022)
- Danrindam Iskandar Muda (2022)
- Paban IV/Opsdagri Sops TNI (2022—2023)
- Kadispenad (2023—2024)
- Danmentar Akmil (2024)
- Wagub Akmil (2024—2025)
- Kapuspen TNI (2025—Sekarang). (*J2R)