SINURBERITA.COM – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan, kerja sama antara militer dan akademisi merupakan sebagai komponen penting dalam meningkatkan keamanan nasional dan mendorong kemajuan teknologi.
Hal itu juga dituntut perkembangan lingkungan strategis dan dinamika ancaman yang semakin kompleks. “Perjalanan sejarah telah membentuk kemitraan ini, mulai dari era Perang Dunia II, dimana universitas memainkan peran penting dalam mengembangkan teknologi militer”, jelasnya, Kamis (17/4/2025).
Sinergi antara kedua sektor ini kata Kristomei, mencakup beberapa bidang penting yang dapat mengarah pada solusi inovatif, secara signifikan berkontribusi pada kemajuan dalam pertahanan dan keamanan nasional.
“Kolaborasi antara TNI dan mahasiswa berkembang pesat di bidang riset dan teknologi”, ujarnya.
Kata Kristomei, TNI juga memberi ruang kepada para mahasiswa untuk berkarier dan mengabdi sebagai bagian dari komponen utama pertahanan negara. Hal itu melalui seleksi yang kompetitif dan terbuka, setiap tahunnya ratusan sarjana dari berbagai disiplin ilmu berhasil menjadi perwira TNI.
“Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto baru saja melantik 805 perwira dari sumber sarjana (Perwira Prajurit Karier) dengan pangkat Letnan Dua, pada tanggal 27 Maret 2025, di Mabes TNI, Cilangkap. Mereka hadir membawa semangat baru, kapasitas intelektual, dan komitmen kebangsaan dalam memperkuat institusi TNI”, ungkap Kristomei.
Peduli pada Masa Depan Bangsa
Selanjutnya, jelas Kristomei, dialog, diskusi, seminar bersama, Focus Group Discussion (FGD) merupakan bentuk kegiatan bersama yang acapkali dilakukan baik di institusi TNI maupun di kampus sebagai bentuk kemitraan dan hubungan timbal balik sebagai sesama komponen bangsa yang peduli pada masa depan bangsa dan bukan dalam rangka militerisasi seperti yang dituduhkan sebagian pihak yang ingin merongrong pemerintah dengan membenturkan mahasiswa dan TNI dan tidak senang dengan keharmonisan hubungan kampus dan TNI yang sudah terjalin.
“Salah satu bentuk nyata kedekatan tersebut tergambar dalam pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) antara TNI dan mahasiswa yang digagas oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEMSI) wilayah Sumatera Utara, di Universitas Dharmawangsa”, ujarnya. Kamis (17/4/2025).
Dalam forum ini, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berdialog langsung dengan para pejabat TNI membahas isu-isu kebangsaan, pertahanan negara, dan peran strategis generasi muda. Suasana diskusi berlangsung terbuka, konstruktif, dan dilandasi semangat kebersamaan.
“TNI dan mahasiswa merupakan dua kekuatan penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia”, kata dia.
Saat ini, lanjut Kristomei, hubungan keduanya berkembang secara positif melalui berbagai bentuk kolaborasi strategis, dialog terbuka, dan kerja sama teknologi demi mewujudkan pertahanan negara yang kuat dan berbasis pada inovasi.
“Mahasiswa merupakan mitra strategis yang memiliki daya nalar kritis dan kreativitas tinggi, sedangkan TNI berkomitmen menjadi institusi yang adaptif, profesional, dan terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru guna melaksanakan tugas pokoknya mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah,”imbuhnya.
“Sinergi antara TNI dan mahasiswa akan terus dikembangkan melalui berbagai program, ruang dialog, dan kerja sama lintas bidang. Dengan semangat kolaboratif dan inklusif, keduanya akan terus berjalan bersama untuk menjaga keutuhan NKRI dan membangun Indonesia yang maju, tangguh, dan berdaulat”, tegasnya lagi. (*J2R/Puspen)