SINURBERITA.COM | BANGKA BELITUNG
Keberadaan Smelter PT. Masbro Alam Stania (PT. MAS) selaku pabrik pengolahan dan pemurnian Biji Timah yang berlokasi di Jalan TPA RT001 Lingkungan Kenanga Permai Kelurahan Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka dikeluhkan warga setempat.
Pasalnya, smelter tersebut diduga tidak sesuai dengan dokumen Amdal. Dimana, pihak perusahaan tersebut akan memprioritaskan warga lokal (setempat) sebagai tenaga kerja. Namun fakta yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan.
“Banyaklah pekerja dari luar lingkungan Kelurahan Kenanga”, ujar salah seorang warga setempat kepada wartawan. Selasa (4/03/2025).
Selain itu, warga juga mengeluhkan ketika Smelter beroperasi, asap tebal terlihat mengepul keatas menimbulkan bau yang menyengat mengganggu hidung.
“Pada waktu tertentu, bau asap dari pabrik peleburan Timah tersebut sangat menyengat tergantung dari mana arah angin berhembus. Apabila arahnya menuju pemukiman warga disekitar, tentu kecium bau tidak sedap yang sangat menyengat”, keluhnya.
Ditambahkannya, “Smelter peleburan timah ini aktivitasnya kisaran dua bulanan karena sering ganti pengelola, itu yang kami tau. Tidak Ada sosialisasinya dengan warga setempat. Dan Kita dengar, dalam waktu dekat akan ada pembagian beras kepada warga. Akan tetapi, harus mengumpulkan Kartu Keluarga. Tentu hal tersebut ditolak warga”, jelasnya.
“Hal ini yang sangat kita sesalkan sebagai warga disekitar lingkungan tersebut. Kalau memang ada CSR dari PT. MAS, tidak perlu harus pakai Kartu Keluarga. Kan memang sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk mengeluarkan CSR bagi masyarakat disekitar pabrik Peleburan Timah. Ini sesuai dengan aturan Pemerintah”, cetusnya.
“Memang keluhan bau yang menyengat ini baru sebatas warga setempat saja, belum ada penyampaian ke pihak Kelurahan. Akan tetapi, suatu saat nanti, apabila warga semakin resah, pasti akan disampaikan juga agar ditindaklanjuti oleh Kelurahan”, ungkapnya.
Dari pantauan di sekitar lingkungan pabrik, tampak terdengar suara mesin menderu serta berbagai aktivitas didalamnya. Juga nampak puluhan kendaraan bermotor milik pekerja yang parkir. Ini menandakan kegiatan didalam pabrik tersebut masih beraktivitas.
Sementara itu, pihak perusahaan PT. Masbro Alam Stania (MAS) sangat sulit ditemui untuk demi upaya konfirmasi, begitu juga dengan Kelurahan Kenanga. Wartawan media ini sudah berupaya untuk menemui dan meminta tanggapan perihal tersebut. (*Hry)