Ketua PERKALIN: Jangan Tumbalkan Nahkoda dan ABK!

Ketua PERKALIN (Persatuan Pekerja Kapal Ikan) Sibolga – Tapteng, Binner Siahaan.

SINURBERITA.COM || SIBOLGA – Ketua PERKALIN (Persatuan Pekerja Kapal Ikan) Sibolga – Tapteng, Binner Siahaan, meminta dengan tegas para pengusaha kapal jangan mengorbankan ABK kapal untuk mencari keuntungannya saja.

Hal tersebut disampaikannya menanggapi terkait adanya video viral Bupati Tapanuli Tengah melihat langsung pukat ikan yang melakukan aktivitas melanggar zona di Perairan Pulau Kalimantung.

“ABK dan nahkoda diharapkan jangan menjadi tumbal dalam kasus penangkapan kapal ikan yang tidak sesuai aturan, khususnya dalam kasus penertiban kapal ikan modren di Perairan Laut Tapteng,” ujarnya kepada awak media. Rabu (30/7/25)

Ia juga meminta aparat penegak hukum (APH) untuk tidak hanya menitikberatkan permasalahan yang ada hanya kepada ABK ataupun nahkoda saat melakukan tindakan hukum kepada kapal pukat cincin atau Kapal Ikan yang menggunakan alat tangkap modern.

“APH harus bisa mengungkap siapa dalang dibalik yang memberi perintah kepada ABK dan nahkoda untuk melakukan penangkapan ikan di zona yang tidak seharusnya. Kalau hanya ABK yang ditindak, sampai kapanpun masalah penangkapan ikan yang tidak sesuai aturan di daerah kita ini tidak akan selesai,” tegasnya.

Mantan Anggota DPRD Kota Sibolga dari Partai Gerindra itu juga menyebut, selama ini kasus penangkapan kapal ikan modern yang terjadi semuanya berakhir dengan mengorbankan ABK ataupun Nahkoda.

“Masalahnya mereka dan keluarganya akan kena imbas, mau makan apa mereka kalau tidak bekerja. Jelas, mereka para nelayan dalam posisi ini mutlak menjadi korban,” ucapnya.

Ia menyebut, akan ada ribuan warga nelayan yang akan menganggur jika kondisi ini tidak diberikan solusi oleh pihak terkait, terutama kehadiran pemerintah daerah.

“Saya juga mengapresiasi, pemerhati, LSM, wartawan dan semua pihak, khususnya Wakil Bupati Tapteng yang langsung turun tangan menghentikan kapal PI yang beroperasi di pinggiran, akhir-akhir ini,” ujarnya.

Terakhir, ia berharap agar para nahkoda kapal yang menggunakan alat tangkap modern beroperasi seusai zona yang ditentukan. “Supaya tidak terjadi lagi konflik antar nelayan,” pungkasnya. (*JN/Ast)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 Komentar