SINURBERITA.COM || Ketua Adat Suku Balik, Sibukdin, meminta pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan isu maraknya keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia khawatir kawasan IKN menjadi seperti Kalijodo di Jakarta sebelum direvitalisasi.
“Jangan sampai menjadi seperti Gang Dolly di Jawa Timur dan Kalijodo di Jakarta,” kata dia saat dihubungi wartawan, Kamis, 10 Juli 2025.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU, sempat melaporkan ada 64 PSK yang diamankan pada 2025. Namun, Sibukdin sebetulnya tidak terlalu yakin atas data itu.
Pengamatannya, kawasan PPU masih aman. Memang, pendatang semakin banyak datang ketika pembangunan berjalan di IKN. Mungkin saja, ada beberapa orang memilih bekerja sebagai PSK. “Mereka mungkin main cantik sampai tidak ada yang tahu,” kata dia.
Sibukdin tidak menyalahkan mereka yang memutuskan bekerja sebagai PSK. Bagi Sibukdin, faktor ekonomi yang mendorong mereka melakukan itu. “Tidak ada jalan lain. Mereka memutuskan bekerja seperti itu,” ujar dia.
Ia meminta pemerintah tidak membuat isu yang meresahkan masyarakat. Menurut dia, isu itu mencemarkan nama baik IKN. Pun bila benar PSK semakin banyak, Sibukdin meminta pemerintah daerah dan aparat menyelesaikan masalah ini dengan cara baik-baik.
Selasa lalu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono menyatakan kawasan ibu kota baru sudah steril dari PSK dan judi sabung ayam. Basuki mengatakan Otorita IKN dan aparat penegakan hukum sudah merobohkan sekitar delapan “warung remang-remang” pada Ramadan lalu.
Mantan Menteri Pekerjaan Umum ini mengatakan isu PSK dan sabung ayam di kawasan IKN berita lama yang didaur ulang dan diunggah kembali di media sosial. (*red)
Sumber: tempo & gelora