SINURBERITA.COM | BANGKA BELITUNG
Kembali dikatakan salah satu Warga Lingkungan Kenanga berinisial Jok membeberkan terkait adanya permintaan KTP, KK serta tandatangan warga saat akan membagikan bantuan beras dari PT. Masbro Alam Stania (MAS). Kami menduga hal tersebut dilakukan seolah-olah merupakan bentuk dukungan terhadap keberadaan PT. MAS dilingkungan tersebut.
Memang benar belum lama ini ada pihak dari PT. Masbro Alam Stania (PT. MAS) Ingin memberikan bantuan beras kepada warga di sekitar lingkungan Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Timah ini.
“Warga diminta menyerahkan KTP dan KK serta dibubuhi tandatangan. Beberapa warga merasa ada keanehan, mungkin ini aksi tipu-tipu pikirnya. Sehingga, sebagian warga tidak mau mengikuti permintaan dari pihak perusahaan. Kalau benar PT. MAS ingin memberikan bantuan tidak perlu harus pakai syarat segala, harus kumpulkan KTP, KK dan tandatangan”, Ujar Jok warga Kenanga.
“Bila permintaan dituruti warga, seolah-olah keberadaan PT. Masbro Alam Stania (MAS) didukung oleh warga setempat. Kami menduga ini sebagai tameng untuk memanfaatkan KTP dan tandatangan kami oleh orang yang tidak bertanggungjawab”, ujar Jok dengan rasa penuh keraguan.
Serta Info Yang Didapat Alamat Perusahaan Didalam Dokumen Juga Ada Kekeliruan
Selain itu, dalam dokumen Amdal, juga tertera pelaksana studi, serta pemrakarsa dan penanggungjawab kegiatan atas nama Herie, Jabatan Direktur yang beralamatkan di Duri Kosambi Jakarta Barat.
Sementara Herie yang disebut sebagai Direktur dan penanggungjawab Dari PT. Masbro Alam Stania (MAS) ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu malam (5/3/25) terkait Hal tersebut tidak dijawab. Dan kamipun dalam upaya konfirmasi kepada pihak terkait.
Lebih Lanjut, Jok mensanksikan asal-usul Biji Timah yang diperoleh PT. Masbro Alam Stania (MAS) ini berasal dari WIUP Mereka atau WIUP PT. Timah Tbk. Karena pada umumnya, di Bangka Belitung ini hanya PT. Timah yang memiliki WIUP yang luas. Apalagi ditengah maraknya pusaran Korupsi Timah, PT. Masbro Alam Stania masih aktif beroperasi, sedangkan Smelter lainnya banyak yang tidak beroperasi”, tutupnya. (*Hry)