PEKANBARU (SB) – Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Srikandi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepulauan Riau melaksanakan kegiatan “Srikandi PLN Mengajar” di SMAN 7 Pekanbaru, Senin (10/11).
Dengan mengusung tema “Pahlawan Sejati Tidak Menyakiti, Tapi Melindungi”, kegiatan ini mengajak para pelajar untuk menjadi generasi yang berani menolak perundungan (bullying) dan menumbuhkan rasa empati serta solidaritas di lingkungan sekolah.
Kegiatan Srikandi PLN Mengajar menjadi bagian dari komitmen PLN dalam mendukung pembentukan karakter generasi muda yang berintegritas, berempati, dan saling menghargai satu sama lain. Melalui pendekatan inspiratif dan interaktif, para Srikandi PLN berbagi pengalaman tentang pentingnya membangun lingkungan belajar yang aman dan positif.
Kepala SMAN 7 Pekanbaru, Amri, M.Pd, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif PLN yang hadir langsung di tengah siswa untuk memberikan edukasi positif.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Bullying bukan hal sepele, dan edukasi seperti ini sangat penting agar siswa paham dampaknya. Melalui kegiatan Srikandi PLN Mengajar, kami berharap anak-anak bisa menjadi pahlawan sejati yang saling melindungi, bukan menyakiti,” ujar Amri.
Sementara itu, Ketua Srikandi PLN UID Riau dan Kepri, Rini Andriani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Srikandi PLN terhadap dunia pendidikan dan perkembangan karakter remaja.
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai keberanian dan empati sejak dini. Pahlawan sejati bukan hanya mereka yang berjuang di medan perang, tetapi juga mereka yang berani menolak kekerasan dan membela teman yang lemah. Itulah semangat yang kami bawa hari ini,” ungkap Rini.
Selain edukasi tentang bahaya bullying, kegiatan juga diisi dengan sesi tanya jawab interaktif, permainan edukatif, dan berbagi cerita inspiratif dari para Srikandi PLN.

Dalam kesempatan tersebut, Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Riau dan Kepri, Sigit Fanani, turut hadir memberikan dukungan.
“Semangat Hari Pahlawan mengajarkan kita untuk berani melakukan hal baik, sekecil apa pun. Melalui kegiatan ini, kami ingin menyalakan semangat itu di kalangan pelajar—bahwa menjadi pahlawan sejati bisa dimulai dari hal sederhana, seperti saling menghargai, tidak membully, dan berani membela kebenaran,” ujar Sigit.
Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan penandatanganan komitmen anti-bullying oleh seluruh siswa dan siswi SMAN 7 Pekanbaru. Aksi simbolis ini menjadi bentuk nyata dukungan mereka untuk menolak segala bentuk perundungan di lingkungan sekolah.
Melalui kegiatan ini, Srikandi PLN berharap semangat kepahlawanan tidak hanya dimaknai sebagai perjuangan masa lalu, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata untuk saling melindungi dan menghargai sesama di masa kini. (*J2R)


















