BANDUNG || Direktur Teknik Perumda Tirta Raharja, Dhani Lukman mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja terus memperkuat komitmennya dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya akses terhadap air bersih. Salah satu upaya besar yang tengah dilakukan adalah pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kertasari yang ditargetkan selesai seluruhnya pada Tahun 2029.
Proyek strategis ini dirancang untuk memperluas cakupan layanan air bersih ke wilayah Bandung Timur mencakup delapan kecamatan yang selama ini belum sepenuhnya terlayani. Melalui SPAM Kertasari pemerintah daerah menargetkan penyediaan air minum aman bagi sekitar 160 jiwa atau setara 40 ribu sambungan rumah tangga baru. SPAM ini kami inisiasi untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal karena saat ini cakupan layanan air bersih di Kabupaten Bandung masih sangat rendah, baru sekitar 16 persen dari kebutuhan ideal, ujar Direktur Teknik Perumda Tirta Raharja, Dhani Lukman.
Lebih lanjut dikatakan delapan Kecamatan yang akan menjadi fokus pengembangan yakni Ciparay, Majalaya, Solokanjeruk. Rancaekek, Baleendah. Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Kecamatan Kertasari. Menurut Dhani wilayah-wilayah tersebut dipilih karena memiliki kepadatan penduduk tinggi dan kebutuhan air bersih yang mendesak. Sebagian wilayah sebenanrnya sudah terjangkau jaringan air bersih, tetapi belum sepenuhnya terlayani secara optimal. Maka dari itu kami akan menambah jaringan perpipaan serta meningkatkan kapasitas pengolahan air, jelasnya.
Sebagai sumber air baku SPAM Kertasari memanfaatkan aliuran Sungai Citarum dengan izin pengambilan air (SIPA) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar 600 liter per detik. Saat ini kapasitas yang telah dioptimalkan baru sekitar 400 liter per detik. Pengalitan air ke rumah-rumah warga akan dilakukan secara bertahap seiring pembangunan infrastruktur jaringan pepipaan. Setiap tahun, Perumda Tirta Raharja mentargetkan pemasangan 10 ribu sambungan rumah tangga baru sehingga target 40 ribu sambungan diproyeksikan tercapai dalam empat tahun kedepan.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Perumda Tirta Raharja dari total sekitar 3,5 juta penduduk Kabupaten Bandung baru sekitar 400 ribu jiwa yang telah terlayani sambungan air bersih resmi. Sisanya masih mengandalkan sumber air alternatif yang belum tentu memenuhi standar kesehatan.
Air bersih adalah kebutuhan dasar, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air bersih maka kualitas hidup, kesehatan, serta produktivitas mereka akan meningkat karena itu proyek ini kami dorong terus agar dapat berjalan sesuai rencana. Tidak hanya berfokus pada pembangunan jaringan fisik, Perumda Tirta Raharja juga menaruh perhatian pada pelestarian sumber daya air dari hulu, tegas Direktur Teknik Perumda Tirta Raharja Kabupaten Bandung, Dhani Lukman.
Sementara itu Direktur Umum Perumda Tirta Rharja, Welly Nugraha mengatakan pihaknya aktif melakukan kegiatan konservasi lingkungan melalui kolaborasi dengan penggiat lingkungan, desa, kecamatan, serta masyarakat sekitar wilayah hulu. Kami bukan hanya memanfaatkan, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kelestariannya. Sudah ada sekitar 11 ribu pohon yang kami tanam di empat desa sekitar kawasan hulu. Selain itu kami juga membangun lima sumur dalam dan menyalurkankan jaringan perpipaan di desa-desa hilir, jelas Welly Nugraha.
Lebih lanjut dikatakan Welly upaya konservasi tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan air baku tetap terjaga secara berkelanjutan serta distribusibya dapat merata keseluruh wilayah sasaran. SPAM Kertasai bukan hanya proyek infrastruktur, ini adalah bentuk investasi jangka panjang bagi kesehatan, kesejahteraan hidup masyarakat Kabupaten Bandung, tandas Direktur Umum Perumda Tirta Raharja Kabupaten Bandung, Welly Nugraha kepada media di Commant Center Perumda Tirta Raharja, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Rabu (28/5/2025). (*Fajar).