SINURBERITA.COM || BATAM – PT PLN (Persero) terus memperluas akses listrik hingga ke pulau-pulau terpencil demi pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pembangunan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) 20 kV yang menghubungkan Pulau Pemping dan Pulau Labun, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Pembangunan SKLTM sepanjang 1,26 kilometer sirkit ini dijadwalkan dimulai pada bulan Agustus 2025 dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025. Proyek ini akan menghadirkan pasokan listrik andal bagi 55 Kepala Keluarga di Pulau Labun yang sebelumnya belum menikmati listrik 24 jam penuh.
Dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Pulau Pemping pada Jumat (08/08), Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Azril Apriansyah, S.T., M.T., mewakili Walikota dan Wakil Walikota Batam, menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap pembangunan ini.
“Semoga layanan PLN semakin baik, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar. Kami berharap program-program pemerintah terus berjalan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat. Mari kita dukung program ini dan kita doakan agar semua berjalan dengan lancar,” ujar Azril.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tanjung Pinang, Rully Agus Widanarto, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk melistriki wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), sekaligus bersinergi dengan pemerintah daerah.
“PLN berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Batam dalam menghadirkan infrastruktur kelistrikan yang andal. Kami percaya, dengan dukungan dan kerja sama yang erat, pembangunan ini akan memberikan manfaat besar bagi warga Pulau Labun, membuka peluang ekonomi, serta meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas hidup masyarakat,” jelas Rully.
Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kepulauan Riau, Yuniarto Hadi Prayitno, menjelaskan bahwa proyek SKLTM ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang masyarakat.
“Saluran kabel laut bertegangan menengah sepanjang 1,26 kilometer ini akan menjadi tulang punggung penyaluran listrik dari Pulau Pemping ke Pulau Labun. Kami mempersiapkan proyek ini secara matang, mulai dari perencanaan teknis, pemilihan material, hingga metode pemasangan yang aman dan minim gangguan lingkungan. Target kami, setelah selesai, warga Pulau Labun akan menikmati listrik yang handal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ungkap Yuniarto.
Dengan pembangunan ini, PLN tidak hanya menerangi rumah-rumah warga Pulau Labun, tetapi juga membuka peluang kemajuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial, sehingga masyarakat dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik. (*J2R)
Sumber: Humas PLN UID RKR