TAPTENG, SINURBERITA.COM – Anak-anak korban terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang mengungsi di GOR Pandan, sedikit bisa melupakan traumanya. Mereka bergembira, bermain, menggambar, mewarnai hingga bercerita bersama di Posko Dukungan Psikososial yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
Posko Dukungan Psikososial yang berada di halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Tapteng, tampak riuh oleh suasana tawa dan kekompakan anak-anak yang dipandu langsung Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Tapteng, Rahmadiah Hanum bersama Kepala Dinas Pendidikan Tapteng, Johannes Simanjuntak. Sabtu (6/12/2025).
“Kegiatan dukungan psikososial ini tidak bisa sekali saja, jadi nanti dalam beberapa hari ke depan selama tanggap darurat kami akan selenggarakan. Kami juga akan mendatangkan psikolog dari Medan untuk membantu anak-anak pulih lebih cepat,” kata Rahmadiah Hanum.
Baca juga: Dua Proyek Universitas Bangka Belitung Disinyalir Tidak Sesuai Target
Layanan dukungan psikososial sangat penting bagi anak-anak korban bencana di Tapteng mengingat gedung sekolah termasuk ruang belajar sedikitnya di 20 Kecamatan dan 159 desa kelurahan terdampak cukup parah sehingga tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar dalam waktu dekat.
Masa depan anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa lanjutnya, ada di tangan kita semua. Karena itu, selama di pengungsian mengingat jaringan telekomunikasi sudah mulai pulih jangan sampai anak hanya menghabiskan waktunya dengan gawai orang tua.
“Karena itu, apresiasi kami sampaikan atas kepedulian Kemkomdigi menghadirkan dukungan ini, apalagi sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Perlindungan Anak di Ruang Digital atau PP Tunas,” tutur Rahmadiah.
Baca juga: Bupati Tapteng Larang Pedagang Menaikkan Harga Tidak Wajar
Menurut Rahmadiah, dukungan psikososial bagi anak-anak terdampak bencana penting dilakukan agar tidak mengalami trauma. Proses belajar serta sosialnya pun aman tanpa gangguan.
Senada dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Tapteng, Johannes Simanjuntak. Kegiatan yang diinisiasi Kemkomdigi itu dikatakannya menjadi langkah positif.
“Kami ada duplikasi program dukungan psikososial ini ke satuan-satuan pendidikan di Tapteng, terutama selama proses pemulihan pascabencana yang memang membutuhkan waktu, jangan sampai anak-anak trauma untuk bersekolah lagi,” ujar Johannes.
Ia menjelaskan, dengan dukungan Kemkomdigi pihaknya bersama Dinas PPPA dan Dinas Perpustakaan Tapteng merancang program dukungan psikososial itu dengan matang di antaranya dengan membedakan pendekatan terhadap anak-anak lewat kelompok pendidikannya.
Baca juga: Inilah Update Kemajuan Infrastruktur Penanganan Bencana Alam di Tapteng
“Anak-anak sekolah menengah pertama (SMP kami ajak membaca dan bercerita, kemudian sekolah dasar (SD), Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kami beri aktivitas menggambar hingga mewarnai,” jelasnya.
Dengan aktivitas sesuai kelompok umur, katanya, diharapkan trauma yang dialami anak-anak akan lebih cepat pulih dan bisa beradaptasi sosial kembali dengan baik sebelum memulai aktivitas bersekolah nantinya.
Kemkomdigi Bangun Posko Informasi dan Media Center
Sementara itu, selain menghadirkan layanan dukungan psikososial di Tapteng, Kemkomdigi terus memastikan pemulihan konektivitas jaringan serta infrastruktur telekomunikasi di wilayah terdampak bencana di Sumatra, termasuk di Tapanuli Tengah (Tapteng).
Selain pemulihan teknis, Kemkomdigi juga mendirikan sejumlah posko sebagai pusat informasi dan Media Center untuk mendukung komunikasi darurat serta kelancaran koordinasi penanganan bencana.
Baca juga: Kapuspen TNI: Persatuan Kunci Pemulihan Lebih Cepat Pasca Bencana
Di Aceh, posko dipusatkan di Gedung Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, sementara di Sumatra Barat posko ditempatkan di Kompleks Kantor Gubernur Sumbar.
Untuk Sumatra Utara, Posko Komdigi beroperasi di tiga titik, yakni Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut, GOR Pandan Tapanuli Tengah, dan Posko Dukungan Psikososial di Hamparan Perak, Deli Serdang.
Posko tersebut berfungsi sebagai ruang kerja bagi jurnalis, pusat penyelenggaraan konferensi pers, serta titik koordinasi lapangan bagi satuan Kemkomdigi, operator seluler, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, posko juga menjadi lokasi pemantauan jaringan telekomunikasi oleh Balai Monitoring (Balmon) di tingkat wilayah serta ruang redaksi bersama untuk penyusunan narasi, informasi publik, dan berbagai konten terkait penanganan bencana. (*Ast)


















