SINURBERITA.COM || PURWAKARTA – Semangat gotong royong kembali digelorakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui program BAYARIN. Sebuah inisiatif yang menjembatani peserta BPJS Kesehatan yang menunggak iuran dengan uluran tangan berbagai pihak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Norman Nugraha, menghadiri kegiatan sosialisasi program “BAYARIN” (Bantu Biaya Iuran Nunggak) yang bertujuan untuk mengurangi jumlah peserta BPJS Kesehatan tidak aktif di Kabupaten Purwakarta. Acara tersebut berlangsung di Aula Wikara 1 BKAD. Jumat (22/8/25).
Sekda menyambut baik inisiatif ini dan berharap program BAYARIN dapat berjalan lancar serta memberikan dampak positif bagi masyarakat Purwakarta. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, RSUD, dan pihak swasta dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
“Dengan adanya program ini, diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan lebih cepat dan tepat,” kata Norman Nugraha.
Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), Yayat Hidayat. Dalam sambutannya, Yayat Hidayat menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh RSUD Bayu Asih dalam membantu masyarakat Purwakarta.
Sementara, Direktur RSUD Bayu Asih, Tri Muhammad Hani, menjelaskan bahwa program BAYARIN merupakan inovasi sosial terbaru yang bertujuan untuk membantu peserta BPJS Kesehatan yang memiliki tunggakan iuran. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi finansial sekaligus meningkatkan semangat gotong royong dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih inklusif.
“BAYARIN adalah wujud komitmen kami untuk memastikan seluruh masyarakat Purwakarta mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang layak,” ujar dokter Tri.
Inovasi BAYARIN ini didukung oleh aplikasi berbasis web yang dikembangkan dengan framework Laravel dan database MySQL. Melalui aplikasi ini, pasien dapat mengajukan bantuan secara online. Permohonan yang masuk akan diverifikasi oleh tim CSR rumah sakit dan kemudian ditindaklanjuti oleh para donatur, seperti BAZNAS, lembaga filantropi, maupun perusahaan dengan program CSR.
Donatur dapat memilih untuk membantu sebagian atau seluruh iuran pasien, dan seluruh prosesnya dipantau secara real-time melalui dashboard transparan yang dapat diakses oleh para pemangku kepentingan. Hal ini memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan program.
Dalam agenda tersebut, tampak hadir Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, jajaran Direksi RSUD Bayu Asih, Kepala Bapperida beserta jajaran, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, dan Kepala Bagian Pemerintahan Umum. (*RH/Ujang)