BANGKA BELITUNG || Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercengang saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di PT. Bersahaja Berkat Sahabat Jaya (BBSJ) menemukan ratusan ton Pasir Zirkon. Kamis (19/6/2025).
Bagaimana tidak aneh, ratusan ton pasir sisa pengelolaan timah menumpuk di sejumlah perusahaan zirkon (pengelolaan Logam tanah jarang), salah satunya PT. Bersahaja Berkat Sahabat Jaya (PT.BBSJ) yang berlokasi di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka.
Parahnya, perusahaan-perusahaan ini tak bisa menjelaskan secara gamblang asal-usul zirkon tersebut. Menurut mereka, bahan baku diambil dari PT. BCP dan PT. BMA. Padahal, menurut Komisi III DPRD Babel, dua perusahaan mitra tersebut justru belum beroperasi.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Babel Yogi Maulana kebingungan. Pasalnya, dua perusahaan tersebut, yakni PT. BCP dan PT. BMA justru belum beroperasi.
“Kami sudah cek ke PT. BBSJ, mereka di tahun 2025 belum ada keluar Perizinan Berusaha (PE). Mereka mengantongi izin usaha industri dari pusat. Mereka bilang barang diambil dari mitra, yaitu PT. BMA dan PT BCP. Tapi, kami tanya ke Dinas ESDM, PT. BMA dan PT. BCP juga belum beroperasi,” tegas Yogi.
“Kami menemukan ratusan ton SHP timah di PT. BBSJ. Mereka tidak menjelaskan asalnya dari mana, cuma bilang mereka ambil dari BCP dan BMA,” tambahnya.
Situasi ini sontak memicu pertanyaan besar jika PT. BBSJ belum memiliki PE dan mitra mereka belum beroperasi, darimana asal ratusan ton pasir sisa olahan timah yang mengandung mineral berharga itu?
Menurut salah satu sumber yang dapat dipercaya, PT. BBSJ mendapatkan SHP timah tersebut dulunya dari PT. Timah, yang mana PT. Bersahaja Berkat Sahabat Jaya mendapatkan Zirkon-nya, sedangkan PT. Timah mendapatkan sisa timahnya.
Sementara itu, AL selaku CEO PT. Bersahaja Berkat Sahabat Jaya (PT. BBSJ) dikonfirmasi terkait hal tersebut melalui pesan singkat WhatsApp (WA) Kamis malam, belum memberikan jawaban hingga berita ini dimuat.
Disinyalir kuat, ratusan ton Pasir Zirkon yang diduga ilegal di PT. BBSJ berasal dari praktik-praktik gelap mafia tambang di Bangka Belitung. Akan hal tersebut, diminta kepada aparat penegak hukum (APH) untuk segera menindaklanjuti hasil sidak Komisi III DPRD Bangka Belitung. (*Hry)
Editor: Jujur Sianturi