JAKARTA | SINURBERITA.COM
Dunia jagad maya kembali ramai akibat postingan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto yang mengungkap daftar nama terunik yang tercatat di database kependudukan Indonesia. Nama-nama tersebut diungkap Bima melalui akun Instagram pribadinya @bimaaryasugiarto, Senin (17/1/2025).
“Ada yang dinamai karena lahir pas momen Covid, ada yang dinamai berdasarkan tempat kerja orangtuanya. Ada juga yang nasionalis banget, dinamai bernuansa Indonesia”, tulisnya.
Lalu, apa nama-nama paling unik yang ada di Indonesia?
Setidaknya ada sembilan nama paling unik yang tercatat di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Berikut daftar nama paling unik di Indonesia:
1. Ni Ketut Citra Covida Karantina
2. Covid Hidayat
3. Muhammad Caesar Al Covid
4. Dinas Komunikasi Informatika Statistik
5. Mohammad Akbar Republik Indonesia Anshori
6. Benteng Republika
7. Muhammad Rufi Republik Indonesia
8. Raden Nakula Republik Indonesia 1 Sakti Aji
9. Raden Sadewo Republik Indonesia 2 Sakti Aji.
Nama paling banyak digunakan
Selain nama terunik, beberapa waktu lalu Bima pernah membagikan daftar nama yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia melalui Instagram-nya, Minggu (12/1/2025).
Berdasarkan data perekaman e-KTP, nama perempuan yang paling banyak didominasi oleh Nurhayati dengan sekitar 254.922 orang yang tercatat di Dukcapil. Sementara, nama populer di kalangan laki-laki adalah Sutrisno dengan total 144.497 orang yang memiliki nama tersebut.
Berikut daftar nama paling banyak digunakan di Tanah Air:
Perempuan:
Nurhayati (254.922 orang)
Sulastri (192.979 orang)
Sumiati (172.759 orang)
Sri Wahyuni (163.189 orang)
Sumarni (158.882 orang)
Sunarti (135.891 orang)
Siti Aminah (121.588 orang)
Ernawati (118.045 orang)
Aminah (117.490 orang)
Kartini (114.879 orang).
Laki-laki:
Sutrisno (144.497 orang)
Slamet (115.354 orang)
Mulyadi (111.685 orang)
Herman (101.990 orang)
Supardi (93.202 orang)
Ismail (89.732 orang)
Supriyanto (87.929 orang)
Wahyudi (85.502 orang)
Junaidi (85.375 orang)
Suparman (84.749 orang).
(*red)