SINURBERITA.COM || SANGGAU – Personel Polsek Sekayam melakukan pengecekan dan verifikasi terhadap dua titik hotspot yang terpantau melalui Aplikasi BRIN FIRE HOTSPOT di wilayah Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, pada Jumat (15/8/2025) sore.
Kegiatan ini dilakukan guna memastikan kondisi di lapangan sesuai data yang terpantau secara satelit serta memastikan api telah padam. Pengecekan berlangsung sekitar pukul 15.10 hingga 16.50 WIB.
Dua titik hotspot tersebut berada di wilayah Dusun Perimpah dan Dusun Sungai Beruang, Desa Sungai Tekam. Berdasarkan hasil pengecekan, api di kedua lokasi sudah sepenuhnya padam.
Lahan pertama yang terbakar memiliki luas sekitar 0,9 hektare, sedangkan lahan kedua seluas kurang lebih 1 hektare. Kedua lokasi tersebut digunakan untuk menanam padi dan tanaman pangan lainnya.
Berdasarkan informasi dari warga, pembakaran dilakukan secara gotong royong oleh petani dengan metode tradisional, menggunakan ember dan alat sederhana, serta telah berkoordinasi dengan pengurus desa maupun pengurus adat setempat.
Kapolsek Sekayam Iptu Junaifi, SH menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif dan penegakan hukum dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah hukum Polsek Sekayam.
“Kami bergerak cepat setelah menerima notifikasi dari aplikasi BRIN FIRE HOTSPOT. Tujuannya memastikan bahwa api telah padam dan tidak menimbulkan risiko lanjutan. Selain itu, kami mengedukasi masyarakat agar proses pembukaan lahan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Iptu Junaifi menegaskan bahwa meski pembakaran lahan untuk keperluan pertanian dalam skala terbatas diizinkan berdasarkan aturan adat setempat, masyarakat tetap harus memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan.
“Kami mendorong masyarakat untuk selalu mengawasi proses pembakaran hingga benar-benar padam, guna menghindari api menjalar ke lahan lain,” tambahnya.
Dalam pengecekan tersebut, tim Polsek Sekayam melakukan pendataan, memeriksa lokasi secara langsung, dan berkoordinasi dengan perangkat desa serta warga. Hasil temuan kemudian dilaporkan kepada pimpinan untuk tindak lanjut.
Menurut data yang dihimpun, kedua titik hotspot yang terpantau berada dalam kategori “Medium” berdasarkan tingkat panas dan sebaran api. Kondisi cuaca kering di wilayah Sekayam menjadi salah satu faktor yang memerlukan kewaspadaan tinggi terhadap potensi karhutla.
Kegiatan ini melibatkan empat personel Polsek Sekayam, yakni Aipda Saefudin, Brigpol Ryan Wahyu, Briptu Syawal Rahmaddani, dan Briptu Novian Nugroho. Selama pelaksanaan, situasi berlangsung aman dan kondusif tanpa hambatan berarti.
Kapolsek juga mengajak masyarakat agar segera melapor apabila menemukan adanya aktivitas pembakaran lahan yang berpotensi membahayakan lingkungan.
“Kesadaran dan partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah karhutla. Informasi sekecil apapun sangat berarti bagi kami untuk melakukan tindakan cepat,” tegas Iptu Junaifi.
Dengan dilakukannya pengecekan ini, Polsek Sekayam memastikan tidak ada api aktif di kedua lokasi dan lahan siap digunakan untuk penanaman padi serta tanaman pangan lain secara aman. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk komitmen kepolisian dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung kebutuhan pangan masyarakat. (*Jaiyadi)