SINURBERITA.COM – Alat kesehatan (Alkes) ventilator sangat dibutuhkan bagi pasien sesak nafas, begitu juga dengan defibrilator untuk mengembalikan irama jantung yang upnornal menjadi normal. Kedua alat medis tersebut sangatlah penting bagi sebuah rumah sakit untuk memberikan pertolongan kepada pasien.
Adapun dikabarkan sebanyak 24 unit Ventilator dan 2 unit Defibrilator dari 5 unit bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk Rumah Sakit Umum Soekarno Provinsi Bangka Belitung (RSUD Soekarno) Babel pada tahun 2022 pada saat covid 19 diduga hilang tanpa jejak.
Awal mula diketahui hilangnya ventilator saat teknisi salah satu perusahaan penyedia akan melakukan servis rutin, akan tetapi alat tersebut raib.
Dari kejadian ini, diketahui 24 unit ventilator tidak ada ditempat, dan juga 2 dari 5 unit defibrilator bantuan BNPB hilang. Padahal, total anggaran 5 unit Defibrilator itu mencapai Rp. 1.017.277.620, ucap sumber media ini. Minggu (20/4/24).
Sementara itu, Kabid Aset RSUD Soekarno Babel, Badariah ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) terkait hilangnya alat medis bantuan dari BNPB mengatakan, “Silahkan tanya pimpinan”, jawabnya.
Dilain tempat media ini mencoba menghubungi Direktur RSUD Soekarno Babel, Ira Ajeng Astried, namun hingga saat ini tidak ada jawaban.
Ditempat terpisah, Anggota DPRD Provinsi Babel, Rina Tarol ketika dimintai tanggapannya terkait hilangnya 24 unit ventilator dan 2 unit defibrilator mengatakan, “Silahkan APH dan Inspektorat sebagai pemeriksa turun kelapangan cek kebenaran informasi tersebut”, ucapnya. (*red/Hry)